SURGA DI TELAPAK KAKI IBU
"IBU, dalam kegalauan hatiku
menjalani kehidupan ini, kemanakah aku harus mencari tuntunan dan pijakanmu?"
"Nak, heninglah sejenak. Bebaskan pikiran mu dari
tugas-tugasnya untuk memahami kehidupan yang tak kuasa di pahaminya. Biarkan ia
istirahat dan hanya menjadi pendengar bahasa hatimu yang netral. Dengarkan
pesan-pesannya yang bijak dan bebas dari penilaian. Karena saat itulah , Sang
Jiwa dalam dirimu, sedang bicara padamu sebagai hati nurani.
" Baiklah Ibu, Ajarkan padaku
bagaimana caranya agar aku bisa melupakan peristiwa saat seseorang menyakiti
perasaanku?"
"Nak, tepat saat batinmu disakiti seseorang, terimalah.
Sebab saat itu pula hutang karma mu terbayar lunas. Rasa sakit yang pernah kau
timbulkan pada hati orang itu di kehidupan sebelumnya, kini telah terbalas.
Maka bersyukurlah hutang karmamu terhapus dan kau telah bebas dari dosa masa
lalumu itu."
"Ibu, saat kesabaran ku sudah
benar-benar habis menghadapi kata-katanya padaku, apa yang harus
kulakukan?"
"Nak, selama kata-katanya tidak membunuh mu, biarkan
saja. Karena dengan mendengarkan
semua kata-katanya yang menyakitkan itu, kau sungguh sedang membantu-Nya
menyembuhkan orang itu dari penderitaan yang dialami batinnya. Sebab, hanya
orang yang menderita yang akan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan."
IBU, jika
aku sendiri tidak membalas orang yang menyakiti perasaanku, siapa yang
mengajari
orang itu agar tidak lagi menyakiti orang lain?.
"Nak, jika orang menyakiti
hatimu, justru dialah yang mengajarimu bersabar. Biarlah orang lain yang
mengajarinya untuk lebih baik. Jika tak ada yang menyakitimu, siapakah yang
nanti akan melatihmu tentang kesabaran?".
IBU,
ajarkanlah padaku bagaimana caranya mengendalikan pikiran yang begitu liar dan
sering kali malah menyakiti diriku sendiri!
"Nak, jika kau tak kuat
mengendalikan pikiran-pikiran yang merugikan hidupmu, ikuti saja kemana
imajinasimu membawanya, namun begitu jangan sertakan rasa hati agar bathinmu
tidak ternodai olehnya. Jangan pula kau ikuti dengan kata-kata apalagi menjadi
prilaku. Biarkan itu hanya menjadi pikiran yang lama-lama akan terhenti
sendiri".
IBU, ajarkan
padaku rahasia tentang dosa, agar aku
bisa terhindar darinya dalam kehidupan ini.
"Nak, dosa adalah segala hal
dari pikiran, kata-kata dan prilaku yang membuatmu menyimpang dari sifat
sejatimu yang penuh cinta kasih, atau segala hal yang membuat perjalanan
hidupmu dalam tubuh manusia ini menyimpang dari tujuan kelahiranmu, itulah
Dosa. Rasa bersalah terhadap
penyimpangan itu akan kau rasakan sebagai hukuman pada bathin, inilah yang kau
sebut sebagai hukuman atas dosa-dosa. Untuk menghindarinya jadilah pribadi yang
penuh cinta kasih".
IBU, jika
aku berhenti atau tidak percaya lagi dengan hukum karma, apakah aku tetap
terikat pada hukum tersebut?".
"Nak, hukum karma bukanlah
untuk dipercaya atau tidak dipercaya, ia hanya
perlu diketahui ada sebagai suatu keniscayaan yang mengatur semesta ini,
kau boleh percaya atau tidak percaya bahwa jika kau menyentuh api tubuhmu akan
terbakar, jika kau menyentuh air tubuhmu akan basah, merasakan manis jika
mencicipi gula atau bahkan merasakan pedas jika kau memakan cabai. Tapi semua
itu ketahuilah akan tetap terjadi sebagaimana mestinya, entah kau masih percaya
atau tidak pada hukum karma, maka hati-hatilah memilih karmamu sendiri, karena
dengan itulah kau akan mendapatkan Pahalamu".
IBU, kenapa
cinta dan kasih sayang akan memudahkan kita dekat dengan apa yang kita
harapkan, dan kebencian akan menjauhkan kita dari kebahagiaan yang kita
harapkan?
"Nak, di alam semesta ini
tercipta dan berlaku hukum Panas dan
Dingin. Panas akan memisahkan materi-materi yang ada, dan Dingin akan
membuatnya mendekat dan bahkan menyatu kembali. Kebencian adalah panas yang akan memisahkanmu dari harapan dan cinta serta kasih sayang adalah
kesejukan yang akan mendekatkan segala harapanmu. Dengan hukum sebab akibat ini
maka jika kau memilih memiliki hati yang sejuk penuh cinta kasih maka akan
banyak pribadi-pribadi yang mendekat padamu, demikian pula sebaliknya".
IBU, apa
pesanmu yang mesti kusimak pada malam sepi yang gelap ini?.
"Nak, hanya malam yang
benar-benar gelap, setitik cahaya akan mudah kau temui dan kau syukuri.
Begitulah dalam gelapnya penderitaan hidup yang kau alami, hanya dengan itu kau
bisa mensyukuri berkah-berkah dari-Nya sekalipun hanya setitik cahaya akan bisa
memberikan harapan padamu untuk melangkah dengan selamat".
IBU, begitu
banyak cobaan dan ujian mesti ku jalani dan ku lewati dalam kehidupan ini,
sampai
kapankah akan berakhir segala
penderitaan ini.
"Nak, segala ujian serta cobaan
bagi bathin dan mentalmu dalam hidup ini akan terhenti tepat ketika kau
berhasil menghentikan keluhan-keluhan atas kesulitan hidup yang kau alami,
selama kau masih mengeluh, selama itu pula kau akan merasakan hidupmu dipenuhi
cobaan dan godaan,"Nak, sebagai AYAH-IBU semestamu, hari ini akan aku
bukakan rahasia kenapa selama ini aku tidak selalu dengan cepat
membangunkanmu setiap kali kau terjatuh
dalam penderitaan dan duka duniawi, itu tiada lain karena sesungguhnya aku
hanya ingin melihatmu mau tumbuh kian tegar dan bangkit dengan caramu sendiri,
kau mesti belajar tumbuh matang demi kelahiranmu sendiri. Sebab kelak dalam
kesadaran semesta Jiwamu sendiri akan bersama-Nya kembali menjadi Ayah-Ibu bagi
semesta raya ini".
IBU, hidup
ini terasa begitu sulit untuk kulalui, bahkan rasanya aku ingin mati saja demi
terbebas dari beban hidupku, apa yang mesti kulakukan?.
"Nak, kenapa kau meremehkan
begitu saja dirimu, jiwamu bagian dari-NYa, tubuhmu tercipta dari materi
semesta raya ini, dan kau sendiri tercipta dari kesempurnaan kreasi-Nya.
Meremehkan dirimu berarti kau meremehkan ciptaan-Nya. Bangkitlah, temukan bekal
kecerdasan yang sudah kau miliki dalam dirimu untuk bisa hidup di dunia ini.
Dan mulai berhentilah berpikir bahwa kematian akan membebaskanmu dari beban
penderitaan, selama kehidupan ini masih menjadi beban bagimu, maka kematianpun
akan menyisakan beban bagi Jiwamu".
IBU,
bagaimana caranya untuk bisa selalu bahagia di kehidupan ini?.
"Nak, setiap ruang dan waktu
dalam kehidupan ini selalu dipenuhi oleh bagian yang bahagia dan tidak bahagia,
pikirkanlah bagian yang pernah membahagiakanmu di masa lalu, yang sedang
membahagiakanmu di masa kini dan yang akan membahagiakanmu di masa depan, maka
seluruh hidupmu akan dipenuhi oleh kebahagiaan. Kau hanya perlu berlatih untuk
melihat bagian-bagian dari kebahagiaanmu".
IBU, aku
menyerah menghadapi penderitaan hidup ini, bebaskanlah aku dari semua duka ini.
"Nak, untuk setiap penderitaan
yang kau alami di kehidupan kali ini, kau memiliki dua pilihan : menjalaninya
dengan ikhlas dan berusaha tegar lalu bangkit setelah semua itu berlalu, atau
kau bisa menyerah dan meninggalkan kehidupanmu kali ini. Namun begitu untuk setiap penderitaan yang
tak berhasil kau pahami rasa dan tujuan kehadiran-Nya dalam hidupmu, kau akan mengalami lagi dalam
kehidupan berikutnya hingga kau mampu memahami dan melewati sebagai
pembelajaran demi pembebasan jiwamu
nanti".
IBU, untuk
apa sesungguhnya aku dipertemukan dengan orang-orang yang sifat dan sikap
pribadinya begitu sulit kupahami?
"Nak, setiap orang yang hadir
dalam hidupmu adalah cermin bagimu untuk mengetahui tingkat kematangan jiwamu
dalam kehidupan ini. Untuk setiap orang yang sifatnya belum kau pahami,
sebenarnya ia sedang menunjukkan bahwa ada bagian dari sifat-sifatmu sendiri
yang belum kau pahami, hanya saat kau benar-benar memahami dirimu sendiri kau
akan mudah memahami orang lain sesulit apapun itu, itulah kematangan jiwamu
anakku".
IBU, ajarilah
aku cara termudah untuk memperbaiki sifat-sifat buruk orang agar mereka
menjadi
baik.
"Nak, mulailah dengan tidak
menilai bahwa sifat orang tersebut buruk, karena menilai orang lain buruk
adalah sifat yang buruk. Lalu lakukan perubahan
sifatmu sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan
ini dan biarkan orang lain yang meneladaninya jika itu bermanfaat bagi
mereka".
IBU, betapa
sulit nya mencegah dan menghilangkan kemarahan, tolong ajarkan padaku!.
"Nak, kemarahan dimulai saat
pikiranmu menilai bahwa sesuatu itu tidak pantas terjadi dalam kehidupanmu,
karena kau terlanjur mengharapkan sesuatu yang berbeda dari semua kenyataan
itu. Maka belajarlah melihat bahwa sesuatu yang tidak kau inginkan itu adalah
sesuatu yang sesungguhnya pantas kau alami sebagai bagian dari putaran hukum
karma yang mesti kau lalui, saat kau pahami rahasia rahasia karma dalam
kehidupanmu kau akan dengan mudah mengendalikan amarah sebab kau telah melihat kepantasan dari apa
yang pernah kau alami, tak lain dari karmamu sendiri terdahulu".
IBU, aku
ingin melakukan pekerjaan yang mulia di bumi ini, beritahulah Ibu, pekerjaan
apa yang mesti aku lakukan?.
"Nak, setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai
persembahan kepada semesta dengan penuh cinta kasih adalah pekerjaan yang
sangat mulia. Dan karena jiwamu adalah bagian dari-Nya yang berada dalam
tubuhmu, maka lakukanlah pekerjaan tubuh dan pikiranmu di dunia ini sebagai
bentuk persembahan bagi jiwamu yang ingin mengabdikan hidupmu di semesta ini
dengan penuh cinta kasih. Itulah pekerjaan mulia karena dikerjakan dengan hati
dan jiwa yang mulia".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar