Selasa, 21 Mei 2013

TUTUR RERAMA



SURGA DI TELAPAK KAKI IBU


                        "IBU, dalam kegalauan hatiku menjalani kehidupan ini, kemanakah aku harus mencari tuntunan dan pijakanmu?"
"Nak, heninglah sejenak. Bebaskan pikiran mu dari tugas-tugasnya untuk memahami kehidupan yang tak kuasa di pahaminya. Biarkan ia istirahat dan hanya menjadi pendengar bahasa hatimu yang netral. Dengarkan pesan-pesannya yang bijak dan bebas dari penilaian. Karena saat itulah , Sang Jiwa dalam dirimu, sedang bicara padamu sebagai hati nurani.                                                                                                                                                                         

            " Baiklah Ibu, Ajarkan padaku bagaimana caranya agar aku bisa melupakan peristiwa saat seseorang menyakiti perasaanku?"
"Nak, tepat saat batinmu disakiti seseorang, terimalah. Sebab saat itu pula hutang karma mu terbayar lunas. Rasa sakit yang pernah kau timbulkan pada hati orang itu di kehidupan sebelumnya, kini telah terbalas. Maka bersyukurlah hutang karmamu terhapus dan kau telah bebas dari dosa masa lalumu itu."  
                                                                                                                     
               "Ibu, saat kesabaran ku sudah benar-benar habis menghadapi kata-katanya padaku, apa yang harus kulakukan?"
"Nak, selama kata-katanya tidak membunuh mu, biarkan saja. Karena dengan      mendengarkan semua kata-katanya yang menyakitkan itu, kau sungguh sedang membantu-Nya menyembuhkan orang itu dari penderitaan yang dialami batinnya. Sebab, hanya orang yang menderita yang akan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan."       
            
                  IBU, jika aku sendiri tidak membalas orang yang menyakiti perasaanku, siapa yang mengajari     
                                   orang itu agar tidak lagi menyakiti orang lain?.
            "Nak, jika orang menyakiti hatimu, justru dialah yang mengajarimu bersabar. Biarlah orang lain yang mengajarinya untuk lebih baik. Jika tak ada yang menyakitimu, siapakah yang nanti akan melatihmu tentang kesabaran?". 
  
                  IBU, ajarkanlah padaku bagaimana caranya mengendalikan pikiran yang begitu liar dan 
                                       sering  kali malah menyakiti diriku sendiri!
            "Nak, jika kau tak kuat mengendalikan pikiran-pikiran yang merugikan hidupmu, ikuti saja kemana imajinasimu membawanya, namun begitu jangan sertakan rasa hati agar bathinmu tidak ternodai olehnya. Jangan pula kau ikuti dengan kata-kata apalagi menjadi prilaku. Biarkan itu hanya menjadi pikiran yang lama-lama akan terhenti sendiri".

           IBU, ajarkan padaku rahasia  tentang dosa, agar aku bisa terhindar darinya dalam kehidupan ini.
            "Nak, dosa adalah segala hal dari pikiran, kata-kata dan prilaku yang membuatmu menyimpang dari sifat sejatimu yang penuh cinta kasih, atau segala hal yang membuat perjalanan hidupmu dalam tubuh manusia ini menyimpang dari tujuan kelahiranmu, itulah Dosa.  Rasa bersalah terhadap penyimpangan itu akan kau rasakan sebagai hukuman pada bathin, inilah yang kau sebut sebagai hukuman atas dosa-dosa. Untuk menghindarinya jadilah pribadi yang penuh cinta kasih". 

                              IBU, jika aku berhenti atau tidak percaya lagi dengan hukum karma, apakah aku tetap 
                                                           terikat pada hukum tersebut?".
            "Nak, hukum karma bukanlah untuk dipercaya atau tidak dipercaya, ia hanya  perlu diketahui ada sebagai suatu keniscayaan yang mengatur semesta ini, kau boleh percaya atau tidak percaya bahwa jika kau menyentuh api tubuhmu akan terbakar, jika kau menyentuh air tubuhmu akan basah, merasakan manis jika mencicipi gula atau bahkan merasakan pedas jika kau memakan cabai. Tapi semua itu ketahuilah akan tetap terjadi sebagaimana mestinya, entah kau masih percaya atau tidak pada hukum karma, maka hati-hatilah memilih karmamu sendiri, karena dengan itulah kau akan mendapatkan Pahalamu".

                              IBU, kenapa cinta dan kasih sayang akan memudahkan kita dekat dengan apa yang kita 
                              harapkan, dan kebencian akan menjauhkan kita dari kebahagiaan yang kita harapkan?
            "Nak, di alam semesta ini tercipta dan berlaku hukum Panas  dan Dingin. Panas akan memisahkan materi-materi yang ada, dan Dingin akan membuatnya mendekat dan bahkan menyatu kembali. Kebencian adalah panas  yang akan memisahkanmu dari  harapan dan cinta serta kasih sayang adalah kesejukan yang akan mendekatkan segala harapanmu. Dengan hukum sebab akibat ini maka jika kau memilih memiliki hati yang sejuk penuh cinta kasih maka akan banyak pribadi-pribadi yang mendekat padamu, demikian pula sebaliknya".

                           IBU, apa pesanmu yang mesti kusimak pada malam sepi yang gelap ini?.
            "Nak, hanya malam yang benar-benar gelap, setitik cahaya akan mudah kau temui dan kau syukuri. Begitulah dalam gelapnya penderitaan hidup yang kau alami, hanya dengan itu kau bisa mensyukuri berkah-berkah dari-Nya sekalipun hanya setitik cahaya akan bisa memberikan harapan padamu untuk melangkah dengan selamat".

                 IBU, begitu banyak cobaan dan ujian mesti ku jalani dan ku lewati dalam kehidupan ini, sampai  
                                           kapankah akan berakhir segala  penderitaan ini.
            "Nak, segala ujian serta cobaan bagi bathin dan mentalmu dalam hidup ini akan terhenti tepat ketika kau berhasil menghentikan keluhan-keluhan atas kesulitan hidup yang kau alami, selama kau masih mengeluh, selama itu pula kau akan merasakan hidupmu dipenuhi cobaan dan godaan,"Nak, sebagai AYAH-IBU semestamu, hari ini akan aku bukakan rahasia kenapa selama ini aku tidak selalu dengan cepat membangunkanmu  setiap kali kau terjatuh dalam penderitaan dan duka duniawi, itu tiada lain karena sesungguhnya aku hanya ingin melihatmu mau tumbuh kian tegar dan bangkit dengan caramu sendiri, kau mesti belajar tumbuh matang demi kelahiranmu sendiri. Sebab kelak dalam kesadaran semesta Jiwamu sendiri akan bersama-Nya kembali menjadi Ayah-Ibu bagi semesta raya ini".

                             IBU, hidup ini terasa begitu sulit untuk kulalui, bahkan rasanya aku ingin mati saja demi 
                                             terbebas dari beban hidupku, apa yang mesti kulakukan?.
            "Nak, kenapa kau meremehkan begitu saja dirimu, jiwamu bagian dari-NYa, tubuhmu tercipta dari materi semesta raya ini, dan kau sendiri tercipta dari kesempurnaan kreasi-Nya. Meremehkan dirimu berarti kau meremehkan ciptaan-Nya. Bangkitlah, temukan bekal kecerdasan yang sudah kau miliki dalam dirimu untuk bisa hidup di dunia ini. Dan mulai berhentilah berpikir bahwa kematian akan membebaskanmu dari beban penderitaan, selama kehidupan ini masih menjadi beban bagimu, maka kematianpun akan menyisakan beban bagi Jiwamu".

                                     IBU, bagaimana caranya untuk bisa selalu bahagia di kehidupan ini?.
            "Nak, setiap ruang dan waktu dalam kehidupan ini selalu dipenuhi oleh bagian yang bahagia dan tidak bahagia, pikirkanlah bagian yang pernah membahagiakanmu di masa lalu, yang sedang membahagiakanmu di masa kini dan yang akan membahagiakanmu di masa depan, maka seluruh hidupmu akan dipenuhi oleh kebahagiaan. Kau hanya perlu berlatih untuk melihat bagian-bagian dari kebahagiaanmu".

                    IBU, aku menyerah menghadapi penderitaan hidup ini, bebaskanlah aku dari semua duka ini.  
            "Nak, untuk setiap penderitaan yang kau alami di kehidupan kali ini, kau memiliki dua pilihan : menjalaninya dengan ikhlas dan berusaha tegar lalu bangkit setelah semua itu berlalu, atau kau bisa menyerah dan meninggalkan kehidupanmu kali ini.  Namun begitu untuk setiap penderitaan yang tak berhasil kau pahami rasa dan tujuan kehadiran-Nya  dalam hidupmu, kau akan mengalami lagi dalam kehidupan berikutnya hingga kau mampu memahami dan melewati sebagai pembelajaran  demi pembebasan jiwamu nanti".       

                           IBU, untuk apa sesungguhnya aku dipertemukan dengan orang-orang yang sifat dan sikap 
                                                            pribadinya begitu sulit kupahami?
            "Nak, setiap orang yang hadir dalam hidupmu adalah cermin bagimu untuk mengetahui tingkat kematangan jiwamu dalam kehidupan ini. Untuk setiap orang yang sifatnya belum kau pahami, sebenarnya ia sedang menunjukkan bahwa ada bagian dari sifat-sifatmu sendiri yang belum kau pahami, hanya saat kau benar-benar memahami dirimu sendiri kau akan mudah memahami orang lain sesulit apapun itu, itulah kematangan jiwamu anakku".

                          IBU, ajarilah aku cara termudah untuk memperbaiki sifat-sifat buruk orang agar mereka 
                                                   menjadi baik.
            "Nak, mulailah dengan tidak menilai bahwa sifat orang tersebut buruk, karena menilai orang lain buruk adalah sifat yang buruk. Lalu lakukan perubahan  sifatmu sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan ini dan biarkan orang lain yang meneladaninya jika itu bermanfaat bagi mereka".

                    IBU, betapa sulit nya mencegah dan menghilangkan kemarahan, tolong ajarkan padaku!.
            "Nak, kemarahan dimulai saat pikiranmu menilai bahwa sesuatu itu tidak pantas terjadi dalam kehidupanmu, karena kau terlanjur mengharapkan sesuatu yang berbeda dari semua kenyataan itu. Maka belajarlah melihat bahwa sesuatu yang tidak kau inginkan itu adalah sesuatu yang sesungguhnya pantas kau alami sebagai bagian dari putaran hukum karma yang mesti kau lalui, saat kau pahami rahasia rahasia karma dalam kehidupanmu kau akan dengan mudah mengendalikan amarah  sebab kau telah melihat kepantasan dari apa yang pernah kau alami, tak lain dari karmamu sendiri terdahulu".

                            IBU, aku ingin melakukan pekerjaan yang mulia di bumi ini, beritahulah Ibu, pekerjaan 
                                                       apa yang mesti aku lakukan?.
"Nak, setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai persembahan kepada semesta dengan penuh cinta kasih adalah pekerjaan yang sangat mulia. Dan karena jiwamu adalah bagian dari-Nya yang berada dalam tubuhmu, maka lakukanlah pekerjaan tubuh dan pikiranmu di dunia ini sebagai bentuk persembahan bagi jiwamu yang ingin mengabdikan hidupmu di semesta ini dengan penuh cinta kasih. Itulah pekerjaan mulia karena dikerjakan dengan hati dan jiwa yang mulia".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar